TheSociety
komuitas the society

Julihar Jacky, Mendobrak Kultur STM Menjadi Master Barber

Banyak gaya rambut yang bisa diterapakan untuk menunjang penampilan Anda. Mulai dari Undercut, Top Knot, Buzz Cut, sampai Spiky. Bahkan ada gaya rambut lain seperti Cornrow dan Tribal (gaya rambut ukir).

komuitas the society
Photo: Sopian

Berbicara dua gaya rambut Cornrow dan Tribal, Julihar Jacky atau biasa akrab disapa Jacky adalah masternya. Ditempatnya langsung, Haircraft Salon & Barber yang berada di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Jacky banyak cerita terkait dua gaya rambut tersebut dan bagaimana ia kemudian menjadi salah satu master barber atau hair stylist di Indonesia.

Bagaimana awal mula Anda terjun ke dunia barber atau hair stylist?
Sebenarnya tidak ada niatan untuk menggeluti dunia hair stylist ini. Karena backround pendidikan saya adalah STM. Tapi karena waktu itu bingung untuk melanjutkan ke mana, saya pergi ke Bandung untuk menemui kakak saya.

Karena kaka saya punya bisnis salon dan ramai, saya diminta untuk mebantunya. Karena bukan passion, saya balik lagi ke Jakarta. Tibanya di Jakarta, saya juga diminta untuk masuk ke dunia salon. Awalnya saya menolak. Enggak mungkinlah anak STM belajar salon.

Tapi saya diancam, kalau tidak nurut saya tidak ada jatah baju baru untuk Lebaran. Mau tidak mau saya ikutin. Karena saya bertumpu sama kakak saya, karena ayah saya sudah meninggal ketika saya masih duduk di bangku kelas 4 Sekolah Dasar (SD).

Lalu Anda terpaksa ikuti?
Saya ikuti, tapi tetap saya tidak betah. Karena di dalam salon kan semuanya “ngondek”. Saya takut ikut seperti mereka. Tapi saya ingat waktu saya cerita ke sinor saya. Menurut dia, kalau memang niatnya cari uang, pasti tidak akan terpengaruh.

Selain itu, saya masih ingat betul perkataan senior saya itu. Jika ingin bertahan dan tidak terbawa arus (ngondek) di dunia salon, kuncinya cuma satu “Jangan pernah sesekali mau diajak ke kosan-nya.”

Awalnya saya tidak tanya maksudnya apa. Tapi akhirnya saya tahu maksudnya itu. Karena di sana efeknya akan terjadi.

Selain ketakutan itu, ada pengalaman pait apa saat memasuki dunia salon itu?
Saya pernah ditugaskan ke salah satu cabang baru milik kakak saya. Cabang baru itu sepi. Anak salon banyak uang itu biasanya dari uang tip-uang tip pelanggan. Dan saya tidak dapat tip sama sekali waktu itu. Satu batang rokok pernah saya bikin satu hari satu malam. Bayangkan.

Pernah diejek sama teman-teman ketika Anda kerja di salon?
Awal-awal saya tidak pernah ngaku. Saya ngakunya kerja di kawasan Blok M saja. Dan saya baru ngaku itu di tahun 2002. Dua tahun setelah saya bergelut di dunia salon.

Apa yang membuat Anda kemudian mengaku dan bangga?
Karena waktu itu saya menemukan teknik gaya rambut cornrow dan banyak artis yang mau di-cornrow sama saya. Bahkan sampai saya dijemput oleh artis itu sendiri. Di sana kebangaan saya tubuh dan berani mengakui profesi saya.

Siapa saja memang artis yang pernah Anda cornrow?
Ada Abdi Slank, Nirina Zubir, Bertrand Antolin, Denada, dan Agnes Mo juga pernah.

Bagaimana ceritanya bisa sampai artis-artis itu tahu Anda bisa cornrow?
Masih di tahun 2000an, saat itu saya bekerja di Cyberhair yang ada di kawasan Mayestik, saya sudah bisa cornrow waktu itu. Awalnya anak-anak basket yang saya cornrow, terus ke anak band cafe.

Nah, di tahun itu juga anak basket dan band cafe kan barometernya anak gaul di Jakarta. Sampai-sampai mereka punya jargon, kalau kamu belum datang ke Cyberhair, kamu belum AGJ (Anak Gaul Jakarta).

Ketika sudah dekat dengan anak-anak band cafe, berarti dekat dengan dunia seni dan keartisan kan. Di situlah saya pelan-pelan mendapatkan customer artis.

Lalu pemain basket saat itu siapa saja yang pernah di-cornrow?
Semuanya pernah di-cornrow, mulai anak basket yang masih belajar, sampai yang sudah masuk tim nasional. Yang sekarang sudah legend, ada Riko Antono. Anak freestyle basket zaman dahulu, hampir semuanya saya cornrow.

Pernah diminta datang langsung ke basecamp anak basket dan semunya di-cornrow?
Pernah, waktu itu mereka mau tanding. Sehari sebelumnya saya diminta datang. Saya datang. Segerbong saya cornrow.

Dari mana Anda bisa menemukan teknik gaya rambut cornrow?
Ceritanya mulai dari cabang salon yang baru dan sepi itu. Saking sepinya dua sampai tiga hari kerjaan saya cuma tidur waktu itu. Buat ongkos pulang saja saya tidak punya. Nah, saat itu ketika ada customer baru dengan keinginan yang beraneka ragam, saya mencoba dengan berbagai cara bagaimana mereka bisa puas.

Saya belajar otodidak soal cornrow. Nah, dari sana setelah saya bisa, customer mulai meningkat pelan-pelan. Keuangan juga meningkat dan mulai dikenal banyak orang. (TSID)