TheSociety
komunitas the society

Queenindo: Menyintai Mahakarya Grup Legendaris Queen

Queen merupakan grup band rock asal Inggris yang dibentuk pada tahun 1970 di London. Band yang digawangi oleh Freddie Mercury, Brian May, Roger Taylor, dan John Deacon juga merupakan band rock paling fenomenal di dunia.

komunitas the society
Dok. Queenindo

Meski band ini telah lama terbentuk dan telah ditinggalkan Freddy Mercury karena penyakit Aids yang dideritanya, tak membuat para penggemarnya hilang. Justru semakin bertambah, khususnya di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan adanya komunitas Queenindo yaitu Fans Queen di Indonesia.

Komunitas Queenindo secara resmi dideklarasi oleh enam orang di Sarinah, Jakarta sejak 27 November 2011. Para perintisnya, yakni Agustino Pandapotan, Kakang Djoko DS, Kalam Rachman (sekarang ketua Queenindo), Yudha Uget Oldrock, Danang Suryono, dan Wicha Chalid.

Mereka adalah para penggemar berat Band Queen yang ingin menghargai karya-karya Band Queen di Indonesia. “Tapi sebenarnya cikal bakalnya jauh sebelum itu. Ada anak-anak muda yang membuat akun di Facebook yang menamakannya Penggemar Queen. Terus kita yang tua-tua di ajak gabung, baru disepakati untuk dipermanenkan,” tutur Danang Suryono.

Untuk penamanya sendiri, kata Danang, dialkukan melalui sayembara di laman Facebook Queenindo (Humas Queenindo). Dibalik nama Queenindo sendiri selain kepanjangan untuk Queen Indonesia, tetapi juga mendekati dengan album Queen “Innuendo”.

Selain di Jakarta, Komunitas Queenindo juga telah ada di beberapa daerah, seperti Bandung, Bogor, dan Tangerang. Untuk anggotanya sendiri memang awalnya hanya di bawah 100 orang. Tetapi, kata Danang, setelah mengikuti siaran radio dan peran media, secara perlahan anggota mulai bertambah.

“Memang puncaknya adalah ketika film Bohemian Rhapsody (2018) itu diputar. Akhrinya Queenindo ini makin banyak anggota. Sampai sekarang 3000an orang,” jelas pria yang berprofesi Financial Planner itu.

Kegiatan Queenindo
Diungkap Danang, memang latar belakang anggota bermacam-macam, mulai dari usia Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga pensiunan pun ada. Bahkan mereka yang masuk pun, tidak mengawalinya dengan pengetahuan Queen yang dalam. Ada yang mulai dari Film itu, terus pernah denger dari YouTube, atau karena dikenalin lagu-lagu Queen dari orangtuanya.

komunitas the society
Dok. Queenindo

“Barulah, di dalam Queenindo ini ada diskusi-diskusi santai soal Queen lebih dalam. Sharing apa yang tidak diketahui anggota yang lebih muda, dan yang muda bisa memberitahukan apa yang tidak diketahui anggota yang memang usianya lebih tua,” ucapnya.

Agenda sharing ini dilakukan satu bulan sekali setiap hari Minggu di area Blok M Square. Nama agendanya adalah “Lazing On Sunday Afternoon” yang diambil dari judul lagi Queen itu sendiri. “Blok M sebenarnya bukan kesekretarian, hanya tempat ngumpul para member saja. Di sana kegiatannya adalah diskusi, akustikan, dan lain sebagainya,” tutur Danang.

Danang juga menuturkan bahwa, Queenindo bukan hanya wadah bagi mereka pecinta Queen, tetapi lebih dari itu. Di mana, Queenindo ingin anak muda yang ada di dalamnya bisa memiliki kreativitas dan aktivitas yang positif sehingga bisa terhindar dari hal-hal negatif, seperti narkoba dan lainnya.

Maka dari itu, perlu diinformasikan, kata Danang, bagi Anda yang ingin gabung dengan Queenindo, tidak ada syarat tertentu dan memberatkan, Anda hanya mengikuti media sosial Queenindo seperti Instagram @queenindo_ dan Facebook Humas Queenindo (@queenindo.pesbuk).

“Kemudian, WhatsApp kontak yang tertera saja, nanti sama admin akan diarahkan. Karena kita juga aktif dan share agenda kegiatan lewat Facebook dan group WhatsApp. Banyak hal seru di Queenindo, kekompakan dan kebersamaannya asik,” tandas Danang. (TSID)